Antara Jilbab dan Jilboobs

Lela Laelatul Muniroh
        Jilbab menjadi salah satu identitas bagi perempuan yang beragama Islam. Sebab, jilbab merupakan anjuran Allah kepada muslimah untuk menutupi wajah, kepala dan dada, untuk menutupi auratnya, tujuanya untuk menghindari hawa nafsu laki-laki yang berbahaya. Anjuran ini tertera dalam Al-qur’an surat An-Nur ayat 31, “Katakanlah kepada wanita yang beriman,
“Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluanya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasanya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakan perhiasanya  kecuali pada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudar laki-laki mereka dan seterusnya.”

Namun, belakangan ini muncul istilah baru yang digunakan untuk menyebut pakaian penutup aurat tersebut. Ya, istilah itu tidak lain adalah “jilboobs”. Kata ini diambil dari kata jilbab dan boobs, jilbab berarti sesuai yang dicantumkan di atas, dan boobs berarti payudara. Terbayang dari benak masing-masing bahwa ini sudah di nilai negatif dan menyalahi syari’at islam. Begitu mengerikannya fenomena ini, tentunya orang yang mengerti agama tidak setuju dengan adanya fenomena ini dan ingin sekali rasanya menghilangkan tentang itu.

Lebih mengerikanya lagi Jilboobs ini sudah mempunyai komunitas,  sudah banyak anggota yang terkontaminasi untuk mengikuti hal yang tidak baik itu, sudah banyak pula foto-foto yang beredar di dunia maya, di Facebook, Twitter atau di blog-blog lain, dan ini sudah di ketahui oleh berbagai kalangan, bagi kaum laki-laki yang tidak mengerti agama bisa saja menikmati dengan adanya foto-foto itu tapi, bagaimana yang merasa terganggu dengan adanya itu ?

Masuknya budaya barat tidak hanya menimbulkan manfaat baik tapi juga menimbulkan buruk, dan ini dianggap karena masuknya budaya barat, dengan majunya berbagai macam jilbab-jilbab yang beredar, berbagai gaya cara memakai, begitu juga pakaian yang dipakai, menurut foto yang beredar, contoh seorang jilboobs itu seorang perempuan yang memakain keruudung dengan gaya sesuka hati yang tidak menutupi payu daranya lalu mengenakan pakian yang ngetat, dan seperti mengundang hawa nafsu seorang pria.

Gambaran seorang jilboobs itu jauh berbeda yang di maksud dengan jilbab, dari kata terbuka dan tertutup. Jilbab sangat di anjurkan kepada setiap muslim selain untuk menutup aurat juga untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan, karena  perempuan yang lebih cocok dengan menggunakan jilbab, dengan keadaan tertutup itu membuat laki-laki tidak berani untuk mengganggunya.

Tetapi berbeda dengan anak muda sekarang dan fenomenanya, keadaan sekarang ini, bukan hanya orang yang biasa berpakaian terbuka saja yang diganggu oleh laki-laki yang   tidak sopan, tapi dengan seseorang menggunakan tertutupun itu akan membuat laki-laki penasaran dengan apa yang ditutupi tersebut, itu menjadi cobaan bagi seorang muslim, bahwa hidup ini pilihan, dan jika salah memilih itu akan fatal akibatnya, maka berpintar pintarlah menjaga diri sndir apalagi ketika berpergian sorang diri.

Tidak menggunakan jilbab bukan jalan yang tepat untuk dipilih, secara logika seorang yang tertutup saja masih di goda apalagi yang terbuka, maka bukan hal yang mudah menjalankan hidup ini tanpa harus berfkir panjang untuk masa yang baik dimasa depan. Kini bukan hal mudah untuk merubah keadaan, kalau kini sudah terlanjurt menyebar, maka butuh tekanan dari pelaturan atau hilangkan saja penjualan jilbab yang tidak bermoral karena, selama jilbab-jilbab yang kecil masih bisa dijual maka masih ada juga yang membeli dan menggunakanya.

Kehidupan zaman sekarang sering kali orang meniru hal-hal yang baik juga yang buruknya, sehingga selalu ada hal aneh yang terjadi di Indonesia karena masuknya budaya barat, baik itu artis atau orang biasa yang kurang dalam keuangan pun memaksakan untuk bisa meniru, sehingga terjadilah konflik dalam keluarga. Beitu antusiasnya orang-orang di luar sana untuk bisa meniru budaya barat tanpa memikirkan untung dan ruginya.

Tak banyak yang diharapkan oleh orang islam yang benar-benar mengerti agama, cukup dengan menutup aurat yang baik itu sudah sopan begitupun prilakunya, dan contoh di daerah aceh yang mewajibkan semua masyarakat disana menggunakan jilbab serta pakaian sopan tanpa mengetat. Semoga pemerintah tidak hanya diam tetapi bertindak setegas mungkin dalam peraturan mengenai jilbab khususnya.



*) Oleh: Lela Laelatul Muniroh
Ketua Litbang Gerakan Mahasiswa Berdikari UIN Walisongo. Tayang di Koran Wawasan, 22-8-2014
0 Komentar untuk "Antara Jilbab dan Jilboobs"

Back To Top